Sabtu, 28 Juli 2012

Tulisan Akhir Pekan

Hari-hari ini sangat membuat emosi, akumulasi emosi yang sudah tak muat lagi akhirnya meledak bak bom atom. Rekan kerjaku sangat membuat aku emosi, gesturenya sangat negatif terhadapku. Entah kenapa, sepertinya dia memang ingin aku keluar dari pekerjaan ini. Aku sendiri pada awalnya menanggapi dengan santai dan menganggap ini sebagai sesuatu yang wajar dalam dunia kerja. Tetapi pada akhirnya aku meletus juga, pilihannya ada dua. Apakah aku akan ditindas secara psikologis seperti ini atau aku bertindak melawan dengan halus. Aku harus segera take an action secepat mungkin. Kemungkinan setelah lebaran aku keluar, mencari pekerjaan baru. Dan mendengar beberapa teman-teman yang sudah mulai magang, sebenarnya aku iri terhadap mereka. Bila kuliahku lancar, seharusnya aku juga ikut magang waktu-waktu ini. Tapi ya sudahlah, memang aku yang terlambat melakukan koreksi. Lagi pula akhir-akhir ini aku jadi lebih tahu, apa sebenarnya tugas mahasiswa. Atau melihat fenomena mahasiswa sekarang yang kurang memiliki integritas. Itu aku dapat setelah membaca buku "Catatan Seorang Demonstran". Semuanya tampak jelas buatku, bahwa seharusnya mahasiswa mampu membuat perubahan yang nyata dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Mereka yang lebih memiliki intelektualitas seharusnya mampu menyalurkan aspirasi masyarakat lower class. Menjadi jembatan antara mereka, masyarakat dengan pemerintah. Mereka yang sekarang masih kuliah di UNS, sebagian besar masih belum mengetahui hal itu. Bahkan mereka yang IPKnya selalu cumlaude, karena orientasi mereka hanya mengejar nilai yang bagus dan mendapatkan pekerjaan yang layak, lalu sesudah itu mati. Orang semacam itu memang kurang berharga, aku kurang simpatik karena terkesan individualistis. Pernah aku dulu ngobrol-ngobrol dengan salah seorang temanku, dia bilang mereka yang telah lulus dan menjadi sarjana itu belum tentu mengetahui esensi mainstream mereka, bahkan mereka juga yang telah mengajar. Setelah obrolan itu dulu, misiku adalah mencari esensi belajar di Sastra. Pokoknya itu, aku kurang simpatik dengan teman-teman yang terkesan menjadi follower saja. Aku akan mengajak mereka untuk berjuang membuktikan bahwa kita mahasiswa bukanlah sekumpulan kelompok huru-hara saja. Bahwa kita memiliki integritas yang harus kita tunjukkan kebenarannya. We must struggle for the better life of society.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar